SoKlin Antisep-UNICEF Kolaborasi Gaungkan Kampanye Indonesia Sehat Berseri
loading...
A
A
A
JAKARTA - SoKlin Antisep bersama UNICEF Indonesia meluncurkan kampanye Indonesia Sehat Berseri dalam upaya mewujudkan bangsa yang sehat, bersih, dan terlindungi. Kampanye ini mengajak masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta meningkatkan kesadaran para orang tua untuk rutin membawa anak ke fasilitas kesehatan demi mendapatkan imunisasi sesuai dengan usianya.
Kampanye Indonesia Sehat Berseri dilaksanakan di 11 provinsi yaitu Riau, Sumatera Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur. Kegiatan yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat beserta dinas terkait lainnya ini menargetkan 20.000 anak mendapatkan percepatan imunisasi rutin dan edukasi perilaku hidup bersih sehat bagi keluarga Indonesia.
Inisiatif ini dilakukan guna memberikan perlindungan kesehatan bagi generasi penerus bangsa melalui penerapan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai bentuk perlindungan dari luar dan melengkapi imunisasi rutin anak sebagai bentuk perlindungan dari dalam.
Marketing Manager Fabric Care WINGS Group Indonesia Joanna Elizabeth Samuel mengemukakan alasan SoKlin Antisep memilih 11 provinsi tersebut.
“Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan dan UNICEF Indonesia, kami memilih 11 provinsi tersebut karena melihat angka cakupan imunisasi di daerah itu belum maksimal. Dengan adanya kampanye SoKlin Antisep Indonesia Sehat Berseri ini, kami ingin anak-anak Indonesia, generasi penerus bangsa, bisa mendapatkan perlindungan secara menyeluruh, baik dari dalam melalui dukungan percepatan imunisasi rutin maupun dari luar melalui edukasi pentingnya PHBS dan pengelolaan sanitasi aman,” terang Joanna di Jakarta, Rabu (19/10/2022).
Menurut data Kementerian Kesehatan, hampir 70 persen sumber air minum rumah tangga di Indonesia terindikasikan tercemar oleh tinja sehingga meningkatkan risiko timbulnya berbagai macam penyakit.
"Penyakit dapat menular melalui berbagai cara. Penularan penyakit dapat bermula dari toilet yang kotor, air tanah yang terkontaminasi tinja karena toilet tidak terhubung dengan tangki septik sesuai standar, tangan yang tidak dicuci menggunakan sabun di bawah air mengalir, serta makanan yang tidak ditutup dengan baik sehingga mudah dihinggapi lalat atau serangga lain. Praktik higienitas maupun penanganan sanitasi yang baik menjadi kunci pencegahan penyakit,” papar Maraita Listyasari, WASH Specialist UNICEF Indonesia.
Di saat bersamaan, angka cakupan imunisasi rutin untuk anak-anak di Indonesia menurun selama pandemi Covid-19. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, ada lebih dari 1,7 juta anak Indonesia yang belum atau belum lengkap mendapatkan imunisasi rutin selama periode 2019-2021.
Selain itu, survei Kementerian Kesehatan dan UNICEF yang dilakukan pada 2020 juga menemukan bahwa setengah dari orang tua yang disurvei enggan membawa anak ke fasilitas kesehatan karena takut tertular COVID-19 atau khawatir tidak ada protokol kesehatan yang tepat.
Pentingnya imunisasi rutin untuk anak ini juga diingatkan oleh dr. Prima Yosephine, MKM, selaku Plt Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan.
“Imunisasi rutin ini sangat penting dan diperlukan bagi anak-anak agar terlindungi dari berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh virus, kuman, bakteri, yang ada di sekitar kita termasuk di air yang tercemar. Padahal penyakit-penyakit itu dapat dicegah dengan imunisasi. Jangan sampai muncul kejadian luar biasa atau wabah setelah pandemi COVID-19 karena imunisasi rutin anak-anak tidak terpenuhi," kata dr. Prima Yosephine.
"Untuk mencegah hal tersebut pemerintah terus melakukan upaya percepatan dan penguatan imunisasi rutin, melalui penyebarluasan materi komunikasi, informasi, dan edukasi ke masyarakat melalui berbagai kanal media; mempermudah akses layanan imunisasi ke masyarakat melalui kebijakan Kementerian Kesehatan melakukan transformasi layanan primer; dan juga melalui kolaborasi dengan lintas sektor terkait, baik dengan kementerian/lembaga, organisasi masyarakat, organisasi profesi maupun pihak swasta,” lanjutnya.
Kampanye Indonesia Sehat Berseri dilaksanakan di 11 provinsi yaitu Riau, Sumatera Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur. Kegiatan yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat beserta dinas terkait lainnya ini menargetkan 20.000 anak mendapatkan percepatan imunisasi rutin dan edukasi perilaku hidup bersih sehat bagi keluarga Indonesia.
Inisiatif ini dilakukan guna memberikan perlindungan kesehatan bagi generasi penerus bangsa melalui penerapan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai bentuk perlindungan dari luar dan melengkapi imunisasi rutin anak sebagai bentuk perlindungan dari dalam.
Marketing Manager Fabric Care WINGS Group Indonesia Joanna Elizabeth Samuel mengemukakan alasan SoKlin Antisep memilih 11 provinsi tersebut.
“Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan dan UNICEF Indonesia, kami memilih 11 provinsi tersebut karena melihat angka cakupan imunisasi di daerah itu belum maksimal. Dengan adanya kampanye SoKlin Antisep Indonesia Sehat Berseri ini, kami ingin anak-anak Indonesia, generasi penerus bangsa, bisa mendapatkan perlindungan secara menyeluruh, baik dari dalam melalui dukungan percepatan imunisasi rutin maupun dari luar melalui edukasi pentingnya PHBS dan pengelolaan sanitasi aman,” terang Joanna di Jakarta, Rabu (19/10/2022).
Menurut data Kementerian Kesehatan, hampir 70 persen sumber air minum rumah tangga di Indonesia terindikasikan tercemar oleh tinja sehingga meningkatkan risiko timbulnya berbagai macam penyakit.
"Penyakit dapat menular melalui berbagai cara. Penularan penyakit dapat bermula dari toilet yang kotor, air tanah yang terkontaminasi tinja karena toilet tidak terhubung dengan tangki septik sesuai standar, tangan yang tidak dicuci menggunakan sabun di bawah air mengalir, serta makanan yang tidak ditutup dengan baik sehingga mudah dihinggapi lalat atau serangga lain. Praktik higienitas maupun penanganan sanitasi yang baik menjadi kunci pencegahan penyakit,” papar Maraita Listyasari, WASH Specialist UNICEF Indonesia.
Di saat bersamaan, angka cakupan imunisasi rutin untuk anak-anak di Indonesia menurun selama pandemi Covid-19. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, ada lebih dari 1,7 juta anak Indonesia yang belum atau belum lengkap mendapatkan imunisasi rutin selama periode 2019-2021.
Selain itu, survei Kementerian Kesehatan dan UNICEF yang dilakukan pada 2020 juga menemukan bahwa setengah dari orang tua yang disurvei enggan membawa anak ke fasilitas kesehatan karena takut tertular COVID-19 atau khawatir tidak ada protokol kesehatan yang tepat.
Pentingnya imunisasi rutin untuk anak ini juga diingatkan oleh dr. Prima Yosephine, MKM, selaku Plt Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan.
“Imunisasi rutin ini sangat penting dan diperlukan bagi anak-anak agar terlindungi dari berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh virus, kuman, bakteri, yang ada di sekitar kita termasuk di air yang tercemar. Padahal penyakit-penyakit itu dapat dicegah dengan imunisasi. Jangan sampai muncul kejadian luar biasa atau wabah setelah pandemi COVID-19 karena imunisasi rutin anak-anak tidak terpenuhi," kata dr. Prima Yosephine.
"Untuk mencegah hal tersebut pemerintah terus melakukan upaya percepatan dan penguatan imunisasi rutin, melalui penyebarluasan materi komunikasi, informasi, dan edukasi ke masyarakat melalui berbagai kanal media; mempermudah akses layanan imunisasi ke masyarakat melalui kebijakan Kementerian Kesehatan melakukan transformasi layanan primer; dan juga melalui kolaborasi dengan lintas sektor terkait, baik dengan kementerian/lembaga, organisasi masyarakat, organisasi profesi maupun pihak swasta,” lanjutnya.
(tsa)